Oleh: Join Kristian Zendrato
Jika Anda membaca seluruh Perjanjian Baru, bahkan seluruh Alkitab, maka Anda akan mendapati bahwa orang yang paling banyak berbicara mengenai neraka adalah Tuhan Yesus Kristus.
Periksalah beberapa teks ini: Markus 9:43-48; Matius 10:28; Lukas 12:4-5; Matius 18:8; 25:41, 46; Lukas 16:19-31. Semua referensi tentang neraka dalam teks itu berasal dari Yesus.
Berikut ini, saya juga ingin memberikan beberapa kutipan dari buku-buku tologi mengenai penegasan bahwa memang Yesuslah yang paling banyak mengajar tentang doktrin neraka.
J. C. Ryle: "Marilah kita mengerti bahwa Tuhan Yesus Kristus berbicara dengan sangat terus terang tentang realitas dan keabadian neraka. Tidak ada mulut yang menggunakan begitu banyak kata untuk menyatakan kengerian neraka seperti mulut Dia yang tentang-Nya orang berkata, 'Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu!' (Yoh. 7:46)." - dikutip dari buku J. C. Ryle, Aspek-aspek Kekudusan (Surabaya: Momentum), hal. 85.
William G. T. Shedd: "Jesus Christ the person responsible for the doctrine of eternal perdition" [terjemahan: Yesus Kristus adalah pribadi yang bertanggung jawab untuk ajaran atau doktrin penghancuran / penghukuman kekal]. - dikutip dari buku William G. T. Shedd, Dogmatic Theology, third edition, ed. Alan Gomes (Phillipsburg, New Jersey: Presbyterian and Reformed Publishing Company, 2003), hal. 892.
John Piper: "Yesus membicarakan neraka lebih dari orang lain di dalam Alkitab." - dikutip dari buku John Piper, Apa yang Yesus Tuntut dari Dunia (Malang: Literatur SAAT, 2016), hal. 97.
John Piper: "Kata neraka (gehenna) muncul dalam Perjanjian Baru dua belas kali--sebelas kali diucapkan oleh Yesus. Itu bukanlah suatu mitos yang diciptakan oleh para pengkhotbah yang sedih dan marah. Itu adalah peringatan serius dari Anak Allah ..." - dikutip dari buku John Piper, Mendambakan Allah (Surabaya: Momentum, 2017), hal. 59.
Harry Buis: "Fakta bahwa Juruselamat yang penuh kasih dan bijaksana banyak berbicara tentang neraka, lebih daripada semua tokoh lain di dalam Alkitab, jelas membuat kita harus berpikir tentang doktrin penghukuman kekal." - dikutip oleh Anthony A. Hoekema dalam bukunya, Alkitab dan Akhir Zaman (Surabaya: Momentum, 2004), hal. 359. Hoekema mengutip dari buku Harry Buis, Doctrine of Eternal Punishment (Philadelphia: Presbyterian and Reformed, 1957), hal. 33.
Christopher W. Morgan dan Robert A. Peterson: "Setiap penulis Perjanjian Baru berbicara tentang adanya hukuman yang akan datang untuk orang-orang fasik. Tuhan Yesus sendiri yang akan berdiri sebagai pembela utama - baik Thomas Aquinas atau Jonathan Edwards tidak pernah berbicara dengan begitu menakutkan tentang kengerian-kengerian neraka seperti yang dilakukan Yesus. Pasti, kita yang menyebut Yesus 'Tuhan' tidak memiliki hak istimewa untuk menolak atau mengabaikan doktrin yang sangat jelas di dalam Alkitab dan begitu tegas di dalam pengajaran-pengajaran Tuhan kita." - dikutip dari Christopher W. Morgan dan Robert A. Peterson, Hell Under Fire (Malang: Gandum Mas, 2009), hal. 309.
Semua ini membuktikan bahwa Yesus sangat serius mengajarkan doktrin ini. Fakta ini berbeda dengan keadaan kita sekarang. Khotbah-khotbah tentang neraka jarang ditemui, bahkan tak jarang orang-orang percaya berusaha membuat neraka menjadi bahan lelucon.
Ajaran ini perlu dikumandangkan kembali. Jika Yesus mengajarkannya secara kuat, maka tidak ada alasan bagi orang yang menyebut dirinya Kristen untuk mengabaikan atau bahkan menolak doktrin ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar