Selasa, 18 Januari 2022

APAKAH YUDAS MASUK SURGA BERDASARKAN LUKAS 23:34?

Oleh: Join Kristian Zendrato

Beberapa waktu yang lalu, saya menonton sebuah video dari Channel Youtube sang debaters. Video itu diberi judul: Yudas Masuk Sorga. Seperti judulnya, video itu memang berisi ajaran yang menyatakan bahwa Yudas Iskariot itu masuk surga.

Banyak argumen yang diberikan oleh sang debaters untuk mendukung ajarannya itu. Secara pribadi, saya tidak setuju dengan ajaran itu. Saya percaya bahwa Yudas masuk neraka. 

Di antara argumen-argumennya, salah satu yang mau saya bahas adalah penggunaannya atas teks Lukas 23:34. 

Lukas 23:24 itu berbunyi demikian, "Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya." 

Sang debaters menyatakan bahwa doa pengampunan Yesus itu mencakup Yudas, karena doa itu diucapkan Yesus setelah Yudas mati, bukan sebelum Yudas mati. Kira-kira begitu argumennya.

Perlu dicatat bahwa memang waktu Yesus mengatakan Lukas 23:34 itu, Yudas telah mati (lihat Matius 27:1-10).

Jadi, Apakah pengampunan dalam ucapan Yesus itu mencakup Yudas Iskariot yang telah mati? 

Jika kita hanya berfokus pada Lukas 23:34, maka bisa saja konsep seperti itu diterima. Tetapi itu bukan pilihan yang tepat dalam menafsirkan Alkitab. 

Kita harus melihat bagian-bagian lain dalam Kitab Suci yang mungkin akan memberikan penjelasan akan hal itu, sebab “The principal rule of interpreting Scripture is that Scripture interprets Scripture" (R.C. Sproul).

Jika kita melakukan ini, maka ada beberapa hal yang perlu kita tandaskan. 

Pertama. Alkitab menyebutkan bahwa pada saat seseorang mati maka jiwa atau rohnya akan langsung masuk surga atau neraka (Lukas 16:19-31; Lukas 23:43). Memang pada saat ini hanya jiwa yang masuk surga atau neraka, sedangkan tubuhnya ada dalam kuburan. Nanti pada akhir zaman, tubuh ini akan dibangkitkan dan disatukan dengan jiwa yang sudah ada di surga atau di neraka. 

Berdasarkan poin ini, doa Yesus dalam Lukas 23:34 jelas tidak lagi mencakup Yudas, karena kematian Yudas sudah terjadi sebelum Lukas 23:34. Kematiannya itu membuat Yudas sudah langsung masuk neraka atau surga. Jadi, doa Yesus tidak berefek pada Yudas sama sekali (entah anda percaya dia masuk neraka atau sorga).

Kedua. Alkitab menyebutkan bahwa keadaan setelah kematian itu tetap, tak bisa berubah. Ini terlihat dari kisah Lazarus dan orang kaya dalam Lukas 16:19-31. 

Dalam ayat 26 dinyatakan begini: "Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang."

Ayat di atas secara mutlak menekankan bahwa keadaan setelah kematian itu tetap adanya. 

Berdasarkan poin ini, Doa Yesus tidak mungkin mencakup Yudas yang keadaannya telah tetap pada saat kematiannya. 

Ketiga. Alkitab juga menyebutkan bahwa keadaan seseorang setelah kematian (entah masuk sorga atau masuk neraka) ditentukan oleh hal-hal yang dilakukan dalam hidup ini. 

Dalam 2 Korintus 5:10 dinyatakan, "Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat."

Jadi Tuhan hanya memperhitungkan "yang dilakukannya dalam hidupnya" untuk menentukan keadaan seseorang setelah kematian. Jadi, setelah seseorang mati, tidak peduli apapun yang dilakukan kepadanya oleh orang-orang yang masih hidup, tidak akan pernah berpengaruh padanya sama sekali.

Jadi, doa Yesus pun dalam Lukas 23:34 tidak berpengaruh kepada Yudas sebab Yudas sudah mati sebelumnya.

Jadi, menurut saya, entah Anda percaya Yudas masuk surga atau neraka, adalah tidak sah untuk menggunakan Lukas 23:34 untuk menentukan apakah Yudas masuk surga atau neraka. Kecuali Lukas 23:24 dicomot tanpa memperhatikan data-data lain dalam Kitab Suci.

Oh yah, mungkin anda bertanya-tanya jika benar bahwa jiwa seseorang itu sudah langsung masuk surga atau neraka pada saat ia mati (poin pertama di atas) bukankah dengan demikian penghakiman akhir zaman tidak diperlukan lagi? Lalu apa fungsi penghakiman terakhir kalau begitu? 

Untuk menjawab hal ini, saya akan memberikan kutipan dari seorang teolog Reformed, Prof. Louis Berkhof. Ia menulis sebagai berikut: 

"Penghakiman pada akhir zaman itu berbeda dengan penghakiman yang diberikan ketika seseorang mati. Penghakiman terakhir ini tidak rahasia, tetapi di muka umum, bukan hanya menghakimi jiwa saja, tetapi juga tubuh, tidak saja kepada satu indvidu tunggal, tetapi bagi semua manusia" (dikutip dari Louis Berkhof, Teologi Sistematika 6: Doktrin Akhir Zaman, hal. 136).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOMENTAR SINGKAT TENTANG SPIRITUALITAS ALA DANIEL MANANTA

Oleh: Join Kristian Zendrato Siapa yang tidak mengenal Daniel Mananta, pembawa acara terkenal Indonesian Idol. Daniel telah membuat channel ...