Oleh: Join Kristian Zendrato
Siang ini kami bertiga (Pak Syukur, Pak Eka, dan Saya sendiri) kala berbincang-bincang di kantor entah kenapa menyinggung salah satu pertanyaan Zakir Naik yang berbunyi kurang lebih demikian, "Di manakah dalam Alkitab Yesus pernah berkata, "Aku Allah, sembahlah Aku!"?
Nah, saya sudah sering mendengar pertanyaan ini dikumandangkan oleh Zakir Naik di Youtube. Ketika Zakir Naik bertanya "Di manakah dalam Alkitab Yesus pernah berkata, "Aku Allah, sembahlah Aku!"?, sebenarnya dia sedang ingin membuktikan bahwa Yesus bukan Allah. Jadi, sebenarnya Zakir Naik, melalui pertanyaannya itu sedang berargumen bahwa karena Yesus tidak pernah mengatakan dalam Alkitab "Aku Allah, sembahlah Aku," maka Yesus bukan Allah.
Kira-kira begitulah rekonstruksi argumen dari Zakir Naik.
Bagi saya sendiri, ini adalah argumentasi gembel yang tidak sah sama sekali untuk membuktikan bahwa Yesus bukan Tuhan.
Langsung saja. Begini, identitas seseorang itu tidak serta merta hanya bisa dibuktikan dengan pengakuan langsung dari orang yang bersangkutan. Banyak cara lain.
Misalnya, kalau ada seorang cewek masuk ke dalam sebuah ruangan, maka kemungkinan besar, kita akan langsung bisa mengidentifikasi orang itu sebagai cewek, tanpa pengakuan langsung dari orang itu bahwa ia seorang cewek.
Pertanyaannya, mengapa kita langsung bisa mengidentifikasi orang itu sebagai cewek tanpa pengakuan langsung dari orang itu bahwa ia seorang cewek? Jawabannya karena meskipun dia tidak melakukan pengakuan langsung bahwa ia adalah seorang cewek, tetapi dari ciri-cirinya, kita sudah bisa langsung menyimpulkan bahwa dia cewek.
Contoh lain. Kalau kita melihat Zakir Naik sedang ceramah di Youtube, kita sadar bahwa Zakir Naik adalah manusia tanpa pengakuan langsung dari Zakir Naik, "Aku manusia."
Pertanyaannya, mengapa kita bisa menyimpulkan bahwa Zakir Naik adalah seorang manusia tanpa menunggu pengakuan langsung darinya bahwa ia adalah manusia? Jawabannya adalah meskipun ia tidak mengaku secara langsung bahwa ia adalah manusia, tetapi dari ciri-cirinya kita bisa menyimpulkan bahwa ia adalah manusia.
Jadi dari dua contoh di atas, kita bisa melihat bahwa identitas seseorang itu tidak hanya bisa dibuktikan dengan mendengar pengakuan langsung dari orang itu, tetapi bisa dengan cara lain, seperti melihat ciri-cirinya, dsb.
Jadi menurut saya, dalam kasus mengenai Yesus, tidak ada keharusan bagi orang Kristen untuk mencari pembuktian bagi Keilahian Yesus berdasarkan kata-kata langsung dari Yesus "Aku Allah, sembahlah Aku!"
Sebab seandainya Yesus tak pernah mengaku secara langsung "Aku Allah, sembahlah Aku!", maka itu tak membuktikan bahwa Yesus bukan Allah, karena identitas Yesus sebagai Allah itu bisa terlihat dari ucapan-ucapan atau tindakan-tindakan-Nya.
Mari kita pertimbangkan data-data berikut.
Dalam Matius 9:2 & 6, Yesus mengklaim bahwa Ia bisa mengampuni dosa. Kemudian dalam Yohanes 3:13, Yesus mengklaim bahwa Ia turun dari Sorga. Kemudian dalam Yohanes 8:58, Yesus berkata bahwa Ia sudah ada sebelum Abraham. Padahal Abraham sudah lama meninggal. Dalam Yohanes 14:13-14 Yesus mengklaim bahwa Ia bisa mengabulkan doa. Yesus juga mengklaim bahwa Dia akan datang sebagai Hakim pada akhir zaman (bdk. Mat. 25:31-32; Yoh. 5:22,27). Akhirnya Dia berkata bahwa Ia bisa menyuruh malaikat (Mat. 13:41).
Nah, dari data-data Alkitab di atas, semua tindakan dan ucapan-ucapan Yesus itu, meminjam kata-kata Millard J. Erickson, "tidak pantas diucapkan seandainya itu diucapkan oleh seorang yang bukan Allah" (Millard J. Erickson, Teologi Kristen, vol. 2, hal. 318).
Jadi, semua tindakan dan ucapan Yesus dalam tek-teks yang telah dikutip di atas hanya masuk akal jika Yesus benar-benar Allah. Karena orang biasa, tak mungkin menyuruh malaikat, sudah ada sebelum Abraham, atau turun dari Sorga.
Nah, jadi Yesus tak perlu banget untuk membuat pengakuan langsung "Aku Allah, sembahlah Aku!" untuk membuktikan bahwa Dia adalah Allah, seperti yang dituntut oleh Zakir Naik. Identitas Yesus sebagai Allah bisa terbukti dari ciri-ciri-Nya (tindakan dan ucapan-Nya), sebagaimana Zakir Naik tidak perlu mengaku secara langsung "Aku manusia," untuk membuktikan bahwa ia adalah manusia. Karena dari ciri-cirinya, kita sudah bisa menyimpulkan bahwa Zakir Naik itu memang manusia.
Dari semua penjelasan di atas, saya harus menyimpulkan bahwa argumentasi Zakir Naik untuk menolak Yesus sebagai Allah tidak lebih dari sebuah argumen gembel yang tidak akan pernah dipuja dan dipercaya oleh manusia waras di bumi ciptaan Tuhan ini, kecuali oleh orang-orang yang IQ-nya minus 212.
Sebenarnya banyak argumen-argumen lain yang bisa digunakan untuk menghancurkan propaganda Zakir Naik. Tapi saya pikir, ini sudah lebih dari cukup.
Yesus adalah Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar