Oleh: Join Kristian Zendrato
Kita – manusia diberikan kadar keberanian yang berbeda-beda oleh
Sang Allah Tritunggal. Ada yang terlihat sangat berani, agak berani, kurang
berani. Anda bahkan bisa menemukan orang-orang yang untuk berbicara kepada
orang lain saja harus mengeluarkan semua keberaniannya untuk melakukan itu.
Baginya, memulai pembicaraan kepada orang lain itu tidak mudah.
Ekspresi-ekspresi mengenai tingkat keberanian terlihat dalam
berbagai tingkah laku kita. Maka bayangkanlah jika ada orang yang berniat baik
melakukan sesuatu kepada Anda, dan dia melakukan itu dengan segenap
keberaniannya kepada Anda. Sebenarnya dia tidak biasa melakukan hal itu, tapi
mungkin karena baginya Anda adalah The Special One, maka ia berani melakukannya.
Jangan berpikir bahwa keberanian itu hanya dibuktikan dengan
tindakan yang membahana dan spektakuler seperti meloncat dari gedung pencakar
langit, melawan hiu, menguras samudera Pasifik, atau menghentikan gemuruh
Niagara. Semua itu memang tindakan berani, tetapi bahkan dalam
tindakan-tindakan remeh sekalipun, mungkin saja itu dilakukan seseorang dengan
anggapan bahwa itu adalah tindakannya yang sangat berani atau bahkan paling
berani.
Misalnya jika Anda dichat, ditelpon, diperhatikan, disapa, dilihat, dimintai maaf, ditulisi sesuatu, dimintai sesuatu yang remeh oleh seseorang, maka ingatlah selalu bahwa ketika seseorang melakukan itu kepada Anda, mungkin saja dia melakukannya dengan anggapan bahwa itu adalah tindakannya yang sangat berani atau paling berani. Itu adalah perjuangan baginya. Atau bahkan mungkin itu adalah ekspresi kebahagiannya karena Anda. Walaupun bagi Anda sendiri itu adalah hal-hal biasa, yang take for granted.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar