Selasa, 28 Januari 2020

RAMBUTAN & KEBERADAAN ALLAH

Oleh: Join Kristian Zendrato

Selama liburan semester genap ini, saya menghabiskan waktu libur di kampus. Beruntungnya, musim rambutan juga sedang berlangsung. Buah rambutan di sini rasanya manis. Mantap pokoknya.

Saya memperhatikan bahwa batang rambutan, daunnya, buahnya - semuanya merupakan desain yang sangat rumit. Batangnya, daunnya, buahnya, mempunyai desain yang lebih rumit dari desain botol minuman mineral, lebih rumit dari desain gelas kaca, lebih rumit dari desain sandal jepit swallow. Wow deh pokoknya.

Itu masih rambutan, belum lagi kalau kita berbicara tentang seluruh alam semesta. Pasti desainnya luar biasa rumit dan megah luar biasa.

Waktu kita melihat pohon rambutan, kita tidak mungkin berpikir bahwa pohon rambutan itu ada dengan sendirinya. Saya percaya bahwa entah botol mineral atau sandal jepit swallow tidak pernah ada dengan sendirinya. Kita percaya bahwa barang-barang itu pasti diciptakan. Itu berarti rambutan juga tidak mungkin ada dengan sendirinya. Pasti ada Penciptanya. Siapakah Dia? Pasti bukan manusia, karena manusia tidak bisa membuat pohon rambutan.

Nah itu baru rambutan, belum lagi alam semesta yang luar biasa rumit dan megah, pasti tidak mungkin ada dengan sendirinya. Pasti ada Penciptanya.

Saya percaya bahwa ini justru bisa menjadi salah satu argumen tentang keberadaan Allah sebagai Pencipta. Allahlah pencipta rambutan dan seluruh alam semesta. Kalau bukan Allah, lalu siapa? Tak mungkin semua itu ada dengan sendirinya, seperti sandal jepit swallow tak mungkin ada sendirinya.

Allahlah yang menciptakan rambutan dan alam semesta. Dalam Kejadian 1:1 dinyatakan secara jelas bahwa "Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi."

APA MAKNA DARI KETIDAKBERUBAHAN ALLAH?

Oleh: Join Kristian Zendrato

Dulu, waktu mendengar mengenai 'ketidakberubahan Allah', saya mengalami kesulitan untuk memahaminya. Dalam pikiran saya, sesuatu itu dikatakan berubah bahkan jika hanya melakukan gerakan. Lalu saya berkesimpulan bahwa itu berarti Allah tidak bergerak sama sekali, karena Ia tidak berubah.

Tetapi saya semakin bingung ketika mempelajari bagian-bagian dalam Alkitab yang menunjukkan keaktifan Allah dalam bertindak. Saya berpikir, bahwa seharusnya Allah tidak bertindak, karena tindakan pasti bertentangan dengan ketidakberubahan. Jika Ia melakukan A hari ini maka bukankah Ia sedang berubah dari tidak melakukan A menjadi melakukan A.

Dalam kebingungan itu, saya berusaha mencari tahu. Ternyata, setelah membaca cukup banyak buku tentang hal itu, saya mendapati bahwa ketidakberubahan Allah tak berarti Allah tak bisa bergerak sama sekali. Waktu Allah dinyatakan tidak berubah, maka maksudnya adalah Dia tidak berubah dalam Natur-Nya, sifat-sifat-Nya, dan janji-janji-Nya. Dia tidak bisa menjadi tidak kudus, menjadi tak sempurna, dst. Itulah makna ketidakberubahan Allah.

By the way, buku yang sangat membantu saya memahami hal ini dulu adalah buku Louis Berkhof, Teologi Sistematika I: Doktrin Allah (Jakarta: Lembaga Reformed Injili Indonesia, 1993), hal. 92-94.

REFLEKSI SINGKAT TENTANG KEMATIAN

Oleh: Join Kristian Zendrato
 
Dalam beberapa minggu terakhir ini, saya kehilangan 2 orang yang pastinya sangat saya cintai: kakek (ayah dari mama; 6 Desember 2019) dan keponakanku Faldi (28 Desember 2019). Kematian memang mengerikan, ia tak pandang bulu. Seandainya saya tak percaya akan kehidupan setelah kematian seperti disaksikan dalam Perjanjian Baru, maka pastinya tak ada pengharapan bagi orang-orang yang pergi meninggalkan kita. Tetapi saya percaya akan hal itu, sehingga itu cukup menjadi penghiburan.

Kematian tidak bisa kita usir, dia datang kepada orang kaya dan miskin, berkedudukan dan rakyat biasa. Bahkan ketika kita mengabaikannya, kematian tetap akan datang kepada siapa pun, seperti yang dinyatakan oleh Richard L. Pratt, "Kematian tidak akan pergi ketika kita mengabaikannya" (Richard L. Pratt, Designed for Dignity, p. 68).

Refleksi tentang kematian sebenarnya membuat kita sadar bahwa kita ini fana dan terbatas oleh waktu. Kita hanya hidup dan bernafas selama waktu yang ditetapkan bagi kita. Untuk itu tinggalkanlah kesombongan, dengki, kebencian. Sebaliknya usahakanlah damai, kasih dan empati kepada sesama selama hidup.

Saya mau menutup tulisan ini dengan sebuah ungkapan dari bahasa Latin: memento mori (artinya: ingat kita pasti akan mati).

HUKUMAN KEKAL TIDAK ADIL? JAWABAN DARI JONATHAN EDWARDS

Oleh: Join Kristian Zendrato
 
Keberatan umum yang ditujukan untuk menolak doktrin Hukuman Kekal dalam Neraka adalah bahwa itu tidak adil. Terhadap keberatan ini, Teolog Reformed, Jonathan Edwards memberikan jawaban sebagai berikut:
"Kejahatan dari seseorang adalah memandang rendah dan melemparkan penghinaan kepada orang lain, secara sebanding lebih kurang kejam, tatkala ia berada di bawah kewajiban yang lebih besar atau kecil untuk menaatinya. Dan oleh sebab itu, jika ada keberadaan apa pun yang terhadapnya kita berkewajiban secara tidak terbatas untuk mengasihi, dan menghormati, dan menaatinya, maka yang berlawanan terhadap keberadaan itu tentulah bersalah secara tidak terbatas. Kewajiban kita untuk mengasihi, menghormati, dan menaati keberadaan apa pun sebanding dengan keelokannya, kelayakannya untuk dihormati, dan otoritasnya. ... Namun Allah adalah satu keberadaan yang tidak terbatas eloknya, karena Ia memiliki kecemerlangan dan keindahan yang tidak terbatas. ... Jadi, dosa melawan Allah, suatu pelanggaran atas kewajiban-kewajiban yang yang tidak terbatas, pastilah suatu kejahatan yang tidak terbatas kejamnya, dan oleh sebab itu layak mendapatkan hukuman yang tidak terbatas. ... Kekekalan dari hukuman atas orang-orang yang tidak beriman membuatnya menjadi tidak terbatas ... dan oleh karena itu membuatnya semata-mata sebanding dengan dengan kekejaman atas apa kebersalahan mereka."
Sumber: Jonathan Edwards, "The Justice of God in the Damnation of Sinners," dalam The Works of Jonathan Edwards, vol. 1 (Edinburgh: Banner of Truth, 1974), hal. 669, dikutip oleh John Piper, Mendambakan Allah: Meditasi Seorang Hedonis Kristen, hal. 61.

KOMENTAR SINGKAT TENTANG SPIRITUALITAS ALA DANIEL MANANTA

Oleh: Join Kristian Zendrato Siapa yang tidak mengenal Daniel Mananta, pembawa acara terkenal Indonesian Idol. Daniel telah membuat channel ...