Oleh: Join Kristian Zendrato
Entah berapa kali saya mendengar banyak orang, entah di kampus,
di Gereja, dan tempat lainnya sering menjawab "luar biasa" saat
mereka ditanya "apa kabar?"
Sepintas lalu, jawaban "luar biasa" itu terkesan
menunjukkan tingkat kerohanian yang tinggi. Tetapi setelah memikirkan lebih
dalam, saya mendapati bahwa jawaban "luar biasa" itu agaknya
menggelikan.
Pernahkah anda berpikir apa arti dari "luar biasa"
itu? Bagi saya sendiri "luar biasa" (extraordinary) berarti aneh,
tidak beroperasi seperti biasanya, atau berjalan secara berbeda bahkan
menyimpang dengan tatanan yang ada.
Untuk menjelaskan maksud saya maka saya akan memberikan contoh.
Di bumi ini, jika kita melempar batu ke atas, maka batu itu akan
kembali ke bawah. Nah, peristiwa itu disebut "biasa." Tetapi
seandainya seseorang melempar batu ke atas, dan batu itu tidak pernah kembali
ke bawah (kecuali nyangkut yah, itu ceritanya beda), atau batunya terus ke atas
menembus langit, maka itu di sebut "luar biasa." Kenapa disebut
"luar biasa"? Karena peristiwa itu berjalan atau beroperasi secara
berbeda dengan tatanan yang ada. Peristiwa itu aneh.
Atau contoh lain, misalnya kalau kita melihat seseorang yang
sedang mengeluarkan air mata, kita akan memaklumi hal itu, karena itu hal
"biasa." Dia mungkin sedang sedih atau bahagia. Tapi coba bayangkan
kalau kita melihat seseorang terus menerus mengeluarkan air mata tanpa pernah
berhenti. Peristiwa itu jelas "tidak biasa." Itu peristiwa "luar
biasa." itu aneh.
Atau contoh lain. Manusia normal, paru-parunya ada di dalam, dan
tak kelihatan dari luar. Kita menyebut itu "biasa." Sekarang coba
bayangkan kalau anda melihat seseorang yang paru-parunya berada di luar
berjalan ke sana ke mari dan menyapa anda? Itu jelas aneh, tidak biasa. Nah,
justru hal yang tak normal itulah yang "luar biasa."
Dari defenisi mengenai "luar biasa" dan contoh-contoh
di atas, menurut saya adalah menggelikan untuk terus menerus menjawab
pertanyaan "apa kabar?" dengan kata-kata "luar biasa."
Sebab waktu Anda mengatakan "luar biasa" itu artinya
anda sedang mengakui bahwa anda sedang hidup aneh, dan berbeda dengan tatanan
yang ada. Padahal kalau kita lihat keadaan Anda, Anda terlihat biasa-biasa
saja. Paru-parunya masih di dalam. Lalu apa yang luar biasa? Apa karena anda
lagi bahagia? Hah, bahagia itu "biasa" juga kok. Sedih juga
"biasa." Dua-duanya biasa. Justru yang "luar biasa" adalah jika
anda tak pernah bahagia atau sedih.
Luar biasa itu hanya cocok untuk Allah. Hanya Allah yang luar
biasa. Itu dikarenakan Dia sepenuhnya berbeda dengan kita yang biasa, atau
dalam kata-kata Karl Barth, Dia adalah "The Wholly Other."
Jadi menurut saya kalau kita ditanya "apa kabar" maka
jawablah dengan sederhana: "seperti biasa, baik."
Kita memang biasa, dan biasa itu indah. Biasa itu normal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar